Pantai Parangkusumo merupakan objek wisata alam yang terletak di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, sekitar tiga puluh kilometer di sebelah selatan kota Yogyakarta. Pantai ini juga berdampingan dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.
Atraksi dan Daya Tarik
Pengunjung dapat menikmati pantai selatan Pulau Jawa dengan ombak yang keras. Di pantai ini juga terdapat petilasan yang dipercaya merupakan jejak sejarah Panembahan Senopati. Pada masyarakat Yogyakarta terdapat folklor tentang pertemuan Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul.Setiap tahun, Kraton Yogyakarta menyelenggarakan upacara labuhan di pantai ini, bertepatan dengan peringatan kelahiran sultan yang berkuasa.
Aksesibilitas
Dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat dari Yogyakarta atau Bantul. Pantai ini juga dapat dijangkau dengan berjalan kaki dari terminal Parangtritis.Akomodasi
Karena berdampingan dengan Pantai Parangtritis, maka banyak tersedia akomodasi di sekitar pantai ini.Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Parangkusumo
Pantai Parangkusumo adalah salah satu pantai yang dipandang keramat di kawasan
Pantai Parangtritis. Dalam budaya dan tradisi Jawa, pantai Parangkusumo ini dianggap
sebagai gerbang utama menuju Kraton Gaib Laut Selatan, sebuah kerajaan Ratu Laut
Kidul yang menguasai Laut Selatan (Samudera Hindia). Berbagai acara labuhan, baik
dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat maupun dari masyarakat, dilaksanakan di
pantai Parangkusumo ini.
Misalnya seperti Upacara Melasti sebagai rangkaian upacara Hari Raya Nyepi yang
diperingati oleh umat beragama Hindu. Selain itu juga ada Labuhan Kraton di Parangkusumo
sebagai peringatan akan simbol ikatan dan kekuasaan antara Kraton dan penguasa
Laut Selatan.
Labuhan di Parangkusumo kepada Kanjeng Ratu Kidul merupakan sebuah ritual yang
penting bagi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ratu Kidul telah berjanji untuk
melindungi Panembahan Senopati dan seluruh keturunannya dan Kerajaan Mataram ketika
berada dalam kesulitan. Atas dasar nasehat dari Ki Juru Mertani, Panembahan Senopati
bermeditasi di Parangkusumo, sebuah pantai kecil di pinggiran Laut Selatan (Samudera
Hindia).
Meditasi yang luar biasa tersebut mengakibatkan "gara-gara" dan menimbulkan kekacauan
di Kerajaan Segara Kidul (laut selatan). Kanjeng Ratu Kidul pun mendatangi penguasa
Mataram tersebut dan mengatakan bahwa harapannya telah dikabulkan oleh Sang Maujud
Agung. Kemudian perjanjian antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul dibuat,
berdasarkan Babad Tanah Jawa. Hubungan antara raja-raja Mataram dan Kanjeng Ratu
Kidul telah memperkokoh legitimasi kebudayaan kepada Sultan.
0 komentar:
Posting Komentar